Rabu, 05 Maret 2014

lingkungan hidup adalah sebagian dari paru-paru dunia

HUTAN SEBAGAI PARU-PARU DUNIA

OLEH : ASTRINA WINDA  &JULI HERLINA SIBORO
MAHASISWA AGRIBISNIS FAK PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 
BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar belakang
Tuhan telah menciptakan tubuh manusia dengan sesempurna mungkin. Di dalam tubuh tersebut terdapat organ-organ yang memiliki fungsinya masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu organ tersebut rusak dan tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi kerja seluruh organ yang menopang tubuh itu sehingga dapat mengganggu aktivitas yang dilakukan manusia. Hal ini tentunya akan menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan besar akan mengancam kehidupan manusia. Sebaliknya, jika seluruh organ tubuh sehat, maka kehidupan manusia akan terasa indah dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa merasa terganggu.
Hal itu juga berlaku di bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Bumi telah diciptakan sebagai tempat tinggal yang baik bagi manusia. Selain di lengkapi dengan fenomena-fenomena alam seperti perubahan iklim, musim dan cuaca, bumi juga dilengkapi dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Semua Sumber Daya Alam alam yang ada berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup dan untuk menyeimbangkan keadaan bumi sesuai dengan perkembangan zaman. Antara Sumber Daya Alam yang satu dengan yang lain saling memilki keterkaitan. Selain itu, kondisi Sumber Daya Alam juga mempengaruhi kondisi manusia dan bumi di masa yang akan datang. Apabila Sumber Daya Alam yang ada bisa dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak positif bagi bumi dan makhluk hidup khususnya manusia. Sebaliknya, jika Smber Daya Alam yang ada tidak terkelola dengan baik (rusak) maka akan memberikan dampak yang negatif bagi bumi dan makhluk hidup.
Salah satu Sumber Daya Alam yang paling berpengaruh bagi kondisi bumi dan kehidupan makhluk hidup adalah hutan. Hutan merupakan paru-paru dunia. Hal ini sangatlah beralasan, karena hutan sangat tekait dengan kehidupan manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi di planet bumi ini. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya (Wikipedia, 2009). Selain di tumbuhi dengan pepohonan dan tumbuhan lainnya, hutan juga identik sebagai tempat tinggal berbagai macam hewan seperti gajah, harimau, monyet, singa, jerapah dan masih banyak hewan lainnya. Setiap hutan yang ada pada daerah berbeda, memiliki perbedaan jenis tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di hutan lainnya atau dalam kata lain, setiap hutan yang ada di beberapa daerah memiliki karakteristik masing-masing. Hal ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan iklim, tanah, dan bentuk bentang lahan di setiap daerah.
Meskipun karakteristik setiap hutan berbeda. Namun pada dasarnya, hutan di seluruh dunia memiliki tiga bagian hutan yang sama. Bagian yang pertama adalah bagian atas tanah hutan. Pada bagian ini dapat ditemui berbagai macam tumbuhan, hewan dan pepohonan yang memiliki daun-daun lebar dan lebat serta batang kayu dengan lingkar batang yang luas. Bagian kedua adalah bagian permukaan tanah. Bagian ini di tumbuhi dengan semak belukar dan rerumputan yang hijau. Selain itu tampak juga hewan-hewan melata, serangga-serangga yang hinggap di dedaunan, dan serasah. Serasah adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah yang sudah kering. Serasah memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang ada di hutan tersebut, karena serasah merupakan sumber humus yang merupakan lapisan teratas yang paling subur.
 Selain membantu tumbuhan agar tumbuh dengan subur, serasah juga menjadi rumah berbagai serangga kecil maupun mikroorganisme yang ada di hutan. Setelah bagian permukaan tanah, terdapat bagian hutan yang terakhir, yaitu bagian bawah hutan. Bagian ini berada di bawah permukaan serasah atau lapisan tanah paling atas sampai di dalam permukaan bumi. pada bagian ini dapat terlihat akar dari berbagai tumbuhan dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari ukuran kecil, sedang maupun besar. Ditambah lagi pada bagian ini dapat ditemukan tempat tinggal berbagai jenis binatang seperti serangga, ular, kelinci, dan binatang pengerat lainnya, dan yang paling utama pada bagian ini juga terdapat sumber mata air dengan kedalaman tertentu.
Semua bagian tersebut memiliki keindahan dan potensi masing-masing yang bisa di manfaatkan oleh manusia. Hal ini juga terbukti oleh penemuan-penemuan baru yang ditemukan oleh para penelliti. Setiap tahunnya para peneliti sering melakukan penelitian di daerah hutan. Berbagai penelitian tersebut telah berhasil menemukan bebagai hal baru seperti ditemukannya spesies baru, tumbuhan langka, obat dari penyakit berbahaya, maupun hal baru yang berkaitan dengan fenomena-fenomena alam. Hal ini menunjukan bahwa di dalam hutan masih banyak tersimpan potensi-potensi yang belum diolah. Sang paru-paru dunia ini masih memerlukan konstribusi tinggi dari manusia. Kontribusi dari manusia tentunya harus dalam hal yang positif agar hutanpun bisa memberikan sesuatu yang positif pula.
sumber: http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/12/hutan-sebagai-paru-paru-dunia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar