OLEH : ASTRINA WINDA &JULI HERLINA SIBORO
MAHASISWA AGRIBISNIS FAK PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tuhan
telah menciptakan tubuh manusia dengan sesempurna mungkin. Di dalam
tubuh tersebut terdapat organ-organ yang memiliki fungsinya
masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu
organ tersebut rusak dan tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi kerja
seluruh organ yang menopang tubuh itu sehingga dapat mengganggu
aktivitas yang dilakukan manusia. Hal ini tentunya akan menimbulkan rasa
sakit dan kemungkinan besar akan mengancam kehidupan manusia.
Sebaliknya, jika seluruh organ tubuh sehat, maka kehidupan manusia akan
terasa indah dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa merasa
terganggu.
Hal
itu juga berlaku di bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Bumi
telah diciptakan sebagai tempat tinggal yang baik bagi manusia. Selain
di lengkapi dengan fenomena-fenomena alam seperti perubahan iklim, musim
dan cuaca, bumi juga dilengkapi dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang
melimpah. Semua Sumber Daya Alam alam yang ada berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup dan untuk menyeimbangkan keadaan bumi sesuai
dengan perkembangan zaman. Antara Sumber Daya Alam yang satu dengan yang
lain saling memilki keterkaitan. Selain itu, kondisi Sumber Daya Alam
juga mempengaruhi kondisi manusia dan bumi di masa yang akan datang.
Apabila Sumber Daya Alam yang ada bisa dikelola dengan baik maka akan
memberikan dampak positif bagi bumi dan makhluk hidup khususnya manusia.
Sebaliknya, jika Smber Daya Alam yang ada tidak terkelola dengan baik
(rusak) maka akan memberikan dampak yang negatif bagi bumi dan makhluk
hidup.
Salah
satu Sumber Daya Alam yang paling berpengaruh bagi kondisi bumi dan
kehidupan makhluk hidup adalah hutan. Hutan merupakan paru-paru dunia.
Hal ini sangatlah beralasan, karena hutan sangat tekait dengan kehidupan
manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi di planet bumi ini. Hutan
adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan
tumbuhan lainnya (Wikipedia, 2009). Selain di tumbuhi dengan pepohonan
dan tumbuhan lainnya, hutan juga identik sebagai tempat tinggal berbagai
macam hewan seperti gajah, harimau, monyet, singa, jerapah dan masih
banyak hewan lainnya. Setiap hutan yang ada pada daerah berbeda,
memiliki perbedaan jenis tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan
di hutan lainnya atau dalam kata lain, setiap hutan yang ada di beberapa
daerah memiliki karakteristik masing-masing. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh perbedaan iklim, tanah, dan bentuk bentang lahan di setiap daerah.
Meskipun
karakteristik setiap hutan berbeda. Namun pada dasarnya, hutan di
seluruh dunia memiliki tiga bagian hutan yang sama. Bagian yang pertama
adalah bagian atas tanah hutan. Pada bagian ini dapat ditemui berbagai
macam tumbuhan, hewan dan pepohonan yang memiliki daun-daun lebar dan
lebat serta batang kayu dengan lingkar batang yang luas. Bagian kedua
adalah bagian permukaan tanah. Bagian ini di tumbuhi dengan semak
belukar dan rerumputan yang hijau. Selain itu tampak juga hewan-hewan
melata, serangga-serangga yang hinggap di dedaunan, dan serasah. Serasah
adalah guguran segala batang, cabang, daun, ranting, bunga, dan buah
yang sudah kering. Serasah memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan yang ada di hutan tersebut, karena serasah
merupakan sumber humus yang merupakan lapisan teratas yang paling subur.
Selain
membantu tumbuhan agar tumbuh dengan subur, serasah juga menjadi rumah
berbagai serangga kecil maupun mikroorganisme yang ada di hutan. Setelah
bagian permukaan tanah, terdapat bagian hutan yang terakhir, yaitu
bagian bawah hutan. Bagian ini berada di bawah permukaan serasah atau
lapisan tanah paling atas sampai di dalam permukaan bumi. pada bagian
ini dapat terlihat akar dari berbagai tumbuhan dengan berbagai bentuk
dan ukuran, mulai dari ukuran kecil, sedang maupun besar. Ditambah lagi
pada bagian ini dapat ditemukan tempat tinggal berbagai jenis binatang
seperti serangga, ular, kelinci, dan binatang pengerat lainnya, dan yang
paling utama pada bagian ini juga terdapat sumber mata air dengan
kedalaman tertentu.
Semua
bagian tersebut memiliki keindahan dan potensi masing-masing yang bisa
di manfaatkan oleh manusia. Hal ini juga terbukti oleh penemuan-penemuan
baru yang ditemukan oleh para penelliti. Setiap
tahunnya para peneliti sering melakukan penelitian di daerah hutan.
Berbagai penelitian tersebut telah berhasil menemukan bebagai hal baru
seperti ditemukannya spesies baru, tumbuhan langka, obat dari penyakit
berbahaya, maupun hal baru yang berkaitan dengan fenomena-fenomena alam.
Hal ini menunjukan bahwa di dalam hutan masih banyak tersimpan
potensi-potensi yang belum diolah. Sang paru-paru dunia ini masih
memerlukan konstribusi tinggi dari manusia. Kontribusi dari manusia
tentunya harus dalam hal yang positif agar hutanpun bisa memberikan
sesuatu yang positif pula.
sumber: http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/12/hutan-sebagai-paru-paru-dunia.html